“Survei: Pandemi, Sebagian Besar Mahasiswa Senang Kuliah Online”

Para mahasiswa bisa kuliah dengan metode campuran, yaitu tatap muka dan online (hybrid Learning). Hal tersebut tercantum dalam SKB Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020, Nomor HK.01.08/Menkes/7093/2020, dan Nomor 402-3987 Tahun 2020

Menurut Survei Gaya Hidup Mahasiswa Indonesia yang dilakukan Lifepal pada Triwulan IV 2020 dengan metode random sampling terhadap 443 responden yang merupakan mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan sebagian besar responden menyatakan cukup senang kuliah online atau belajar dari rumah.

Survei yang berlangsung 6 Oktober hingga 4 Desember 2020 dengan perbandingan jumlah responden pria 144 dan wanita 299 ini juga menunjukkan temuan-temuan lain seputar aktivitas kuliah online mahasiswa di Indonesia sebagai berikut.

Sebagian Besar Mahasiswa Senang Kuliah Online

Di masa pandemi, secara umum mobilitas mahasiswa berkurang drastis lantaran belajar dari rumah (e-learning), karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menghambat penyebaran atau penularan virus corona Covid-19. Alhasil pengeluaran transportasi, termasuk ongkos pulang pergi ke kampus dan bahan bakar mobil maupun motor menurun drastis pula.

Sebanyak 40% dari total responden menyatakan cukup senang dengan program belajar dari rumah alias kuliah online selama pandemi Covid-19. Sementara itu 34,8 persen di antaranya kurang senang.

Namun jika dilihat secara detail, responden mahasiswa jauh lebih senang belajar di rumah ketimbang mahasiswi.

Lantas seperti apakah minat mahasiswa/i terkait program e-learning di luar yang diwajibkan oleh perguruan tinggi?

Adapun 13,8% responden lainnya tidak terlalu suka mengikuti kegiatan e-learning di luar yang diwajibkan universitasnya.

Bisnis dan Keuangan, Tema Kuliah Online Paling Disukai Mahasiswa

Sebanyak 57,9% responden mengatakan bahwa tema bisnis, keuangan, serta tips-tips investasi, menabung, serta entrepreneurship menjadi tema yang paling menarik di antara yang lain.

Tema menarik kedua setelahnya adalah pengembangan keterampilan seperti bahasa asing, memasak, dan lainnya, disusul oleh politik dan hukum, seni budaya, dan teknologi.

Lantas, berapa biaya yang umumnya dikeluarkan oleh mahasiswa untuk kuliah online? Sebanyak 73,3% responden mengaku tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk mengikuti kegiatan e-learning di luar kewajiban kampus. Sebanyak 21,9% responden lain mengeluarkan dana kurang dari Rp 250 ribu, 3,8% lainnya Rp 250 hingga Rp 500 ribu, dan sisanya adalah Rp 500 ribu ke atas.

Menurut riset bertajuk e-Conomy SEA 2020 yang digarap Google, Temasek, dan Bain & Company, 8 dari 10 warga di Asia Tenggara memandang teknologi sebagai salah satu hal yang membantu di masa pandemi.

Sektor pendidikan sendiri menjadi sektor yang paling diuntungkan dari munculnya konsumen-konsumen baru di bidang teknologi.

Sumber

admin sanda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *