Pengakuan Seorang Mahasiswa Memukul Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya

Polrestabes Palembang menangkap empat orang pelaku pengeroyokan terhadap mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) berinisial ART (20). Mereka di antaranya AW (20), HM (20), MRDP (20), dan AAM (21), kini telah ditetapkan polisi sebagai tersangka. Salah satu tersangka, AAM mengaku, korban ART lebih dulu mengeroyok dua temannya yakni AW dan HM di kantin kampus.

AW dan HM, menurut AAM, dikeroyok oleh rombongan ART karena permasalahan sepele. Dimana korban dan pelaku saling tatap ketika berada di kantin. Hal itu lalu membuat AW dan HM dikeroyok.

“Teman saya dikeroyok lebih dulu. AW dan HM dikeroyok empat orang. Mereka kabur dan melapor ke kami,” kata AAM saat berada di Mapolrestabes Palembang, Senin (1/11/2021). Mendapatkan kabar kedua rekannya dikeroyok, AAM bersama tiga pelaku lain langsung mendatangi korban yang sedang berada di koridor Fakultas Elektro Polsri. “Tidak tahu siapa duluan yang memukul lebih dulu tiba-tiba langsung saja (dikeroyok),” ujarnya. AAM sendiri mengaku sudah lulus dan menjadi alumni di kampus tersebut. “Ke kampus karena ada perlombaan jadi awalnya cuma berkunjung,” ungkapnya.

Berawal video pengeroyokon viral

Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Palembang menangkap empat orang pelaku pengeroyokan terhadap mahasiswa Polsri berinisial ART.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengungkapkan, mereka sebelumnya melakukan penyelidikan setelah video aksi pengeroyokan terhadap ART viral di media sosial. Dari penyelidikan dan koordinasi pihak kampus, mereka yang terekam dari video tersebut langsung ditangkap saat berada di kediamannya masing-masing.

“Empat orang yang ditangkap ini adalah inti dari pengeroyokan tersebut, kita masih akan dalami peran mereka masing-masing,” kata Tri, kepada wartawan, Senin. Para pelaku kini dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman penjara lima tahun.

Sumber

admin sanda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *